Gunung Patuha merupakan tempat destinasi wisata di gunung tertua dan tertinggi ke dua di Bandung Raya. Konon katanya Gunung Patuha terbentuk karena pengangkatan dari dasar samudera. Kawah ini terbentuk dari letusan Gunung Patuha di masa lalu. Nama Gunung Patuha berasal dari kebiasaan warga setempat menyebutnya gunung sepuh. Sepuh dalam bahasa Indonesia memiliki arti Pak Tua, hingga kebiasaan menyebutnya menjadi Patuha.

Gunung Patuha termasuk salah satu gunung terbesar di Bandung. Lereng dan kakinya menjalar ke tiga desa, yaitu Desa Patengan, Desa Sugihmukti di Kecamatan Pasirjambu, dan Desa Alam Endah di Kecamatan Rancabali. Warga disana lebih mengenal Gunung Patuha dengan sebutan Gunung Patuha Ciwidey.

Ada daya tarik tersendiri yang membuat Gunung Patuha layak untuk dikunjungi oleh wisatawan yaitu:

Melintasi Kawah Putih

Kawah Putih merupakan salah satu pilihan rute paling aman untuk para pengunjung pemula saat hendak mendaki ke Gunung Patuha. Meskipun tempat cantik ini dioperasikan secara terpisah, tetapi sering kali tiket masuknya bisa dibeli secara bersamaan. Terjadinya Kawah Putih disebabkan oleh pernahnya Gunung meletus beberapa tahun lalu. Di sekitar Kawah Putih juga terdapat danau yang membentang tampak jernih berwarna hijau tosca.

Panorama Cantik

Gunung Patuha menawarkan banyak panorama yang seringkali membuat wisatawan kagum. Pada siang hari terlihat banyak pohon yang menjulang tinggi keatas dengan hamparan rumput hijau. Selain itu ada pula banyak bunga bermekaran disekitar karena Gunung itu dekat dengan hutan. Para pengunjung yang datang tentu bisa istirahat di sela-sela pohon rimbun yang masih alami. Jika sudah sampai di puncak, para pengunjung akan dihampiri pemandangan berupa awan putih.

Suasana Alami

Gunung Patuha memiliki lokasi yang jauh dari perkotaan sehingga udara disana belum tercemar polusi. Ketika mendaki, wisatawan akan menemui jalan berupa tanah. Hal itulah yang membuat area Gunung Patuha dikenal masih alami karena tidak memiliki bangunan buatan.