-
0 Review
Jumat, 08 Juli 2022 14:28
07:30 / 17:00
wisata monumen
Rp. 3.000 - 5.000
Candi Cangkuang adalah candi yang di temukan di provinsi Jawa Barat tepatnya berada di Kabupaten Garut. Yang menarik dari keberadaan candi ini adalah lokasinya yang terletak di pulau di tengah danau. Selain itu, Candi Cangkuang justru berdampingan dengan sejarah penyebaran Islam di daerah sekitarnya. Selain dikelilingi alam yang cantik, candi ini juga dilingkupi suasana adat yang kental.
Pada umumnya Candi Cangkuang merupakan candi hindu yang ditemukan di kawasan Kampung Pulo, Kabupaten Garut, Jawa Barat. Kampung Pulo adalah kampung adat yang sudah ada sejak lama Desa Cangkuang. Kampung ini bertempat di sebuah pulau bernama Pulau Panjang di tengah Situ Cangkuang.
Candi ini menjadi bagian tak terpisahkan dari objek wisata Situ Cangkuang. Candi ini ditetapkan sebagai cagar budaya dan situs bersejarah. Wisatawan yang berkunjung akan dapat belajar mendalami potongan sejarah, ada-istiadat, sekaligus mengapresiasi keindahan alam Swiss van Java.
Sejarah Candi Cangkuang
Candi Cangkuang adalah candi yang diperkirakan dibangun pada abad ke-8 masehi. Wujud utuhnya yang dapat dilihat oleh wisatawan pada saat ini bukanlah ornamen aslinya 100 persen. Kurang lebih dari setengah bagian candi dibuat ulang demi menghasilkan konstruksi yang serupa dengan aslinya. Namun, hal ini tidak mengurangi kemegahan bentuk candi.
Nama candi diambil dari nama daerah setempat. Kata “cangkuang” adalah nama jenis tanaman yang banyak tumbuh di kawasan ini. Akses menuju Candi Cangkuang letaknya berada di pulau di tengah danau, wisatawan bisa mencapainya dengan menaiki rakit atau perahu.
Fondasi candi berukuran 4,5 meter kali 4,5 meter, dan tinggi setelah pemugaran adalah 8,5 meter. Bagian dalam candi merupakan ruang untuk menyimpan Arca Syiwa. Petunjuk keberadaan arca ini ditulis dalam catatan arkeologi Belanda. Ditemukannya arca serta candi ini menjadi bukti bahwa agama Hindu ternyata menyebar hingga ke Jawa Barat.
Makam Dalem Arief Muhammad
Reruntuhan makam yang ditemukan di dekat candi adalah makam salah satu leluhur penduduk Kampung Pulo, yaitu Dalem Arief Muhammad. Dalem Arief berasal dari Kesultanan Mataram Islam di Yogyakarta. Setelah gagal mengusir VOC di Batavia, Dalem Arief menyingkir dan menetap di kawasan Cangkuang.
Pembuatan Situ Cangkuang merupakan hasil bendungan yang diinisiasi oleh Dalem Arief. Ia berhasil menyebarkan ajaran agama Islam di Cangkuang, terutama di Kampung Pulo.
Museum Situs Cangkuang
Museum Situ Cangkuang masih berlokasi di area yang sama dengan Candi Cangkuang. Pada museum kecil ini menyimpan berbagai hasil galian dan peninggalan penyebaran agama Islam di Cangkuang.
Di museum ini, pengunjung bisa menyaksikan kitab-kitab tulisan tangan Dalem Arief. Ada juga Al-Quran dan catatan khutbah Jumat yang seluruh dibuat di kulit kayu. Pengunjung yang ingin mengetahui sejarah mengenai menyebarnya agama Islam di Cangkuang bisa menyempatkan untuk berkunjung kesini.
Di hari-hari tertentu, warga Kampung Pulo akan mengadakan pencucian benda dan senjata pusaka yang ada di museum ini. Acara ini biasanya diadakan pada tengah malam, namun bisa disaksikan oleh masyarakat umum juga.
Kampung Pulo
Kampung Pulo yang menjadi keberadaan Candi Cangkuang juga merupakan salah satu objek wisata menarik lainnya di sini. Masyarakat kampung ini memegang teguh adat-istiadat serta tradisi turun-temurun hingga saat ini.
Salah tradisi di kampung pulo , adalah larangan menambah bangunan tinggal. Oleh karena itu, kampung ini hanya terdiri dari enam buah rumah dan satu masjid kecil, dari dulu hingga sekarang.
Berikut Estimasi Tiket Masuk Candi Cangkuang:
Harga Tiket Masuk | |
Tiket Dewasa | Rp5.000 |
Tiket Anak-Anak | Rp3.000 |
Alamat Wisata : Leuwigoong Karanganyar, Cangkuang, Leles, Garut, Jawa Barat, Indonesia, 44119
toilet umum
tempat ibadah
parkiran motor
parkiran mobil
tempat istirahat
rumah makan