Pura Besakih berada di desa Besakih, Kecamatan Rendang, Kabupaten Karangasem. Terletak di lereng Barat Daya, 7,5 Km dari puncak gunung Agung di ketinggian 1.000 mdpl. Dari kota Denpasar dapat ditempuh sekitar 1 jam 30 menit. Sedangkan dari kawasan Kuta ditempuh 2 jam dengan jarak sekitar 60 Km, dan dari kota Karangasem berjarak kira - kira 30 Km.

Pengunjung yang datang ke Pura ini setiap harinya sangat banyak. Bisa mencapai ratusan orang yang datang, baik turis lokal maupun turis asing. Pada bulan Juni - Juli saat liburan musim panas di Eropa bisa mencapai ribuan pengunjung.

Pengunjung dapat mengelilingi kawasan pura ini dengan waktu kira - kira 40 - 60 menit sambil melewati ratusan anak tangga dengan jarak 800 meter dan ditemani sejuknya udara pegunungan.

Asal Mula Pura Besakih

Pura Besakih merupakan pura terbesar di Bali sebagai tempat beribadah bagi umat Hindu. Yang dibangun pada abad ke 8 pada jaman Rsi Markandeya. Dengan luas komplek sekitar 20 hektar, mempunyai 22 kompleks pura. Pura Penataran Agung menjadi pusat di antara kompleks - kompleks tersebut. Pura Besakih ini bersih, terawat dan rapi.

Nama Besakih diambil dari bahasa Sansekerta "Wasuki" yang dalam bahasa Jawa kuno "Basuki" dengan arti Selamat. 

Pura Besakih dan Gunung Agung

Pura Besakih yang berlatar belakang gunung Agung dengan jarak 7,5 Km ini mempunyai pesona alam yang sangat memukau. Ketika cuaca cerah keindahan dan megahnya gunung Agung dapat terlihat dengan jelas. 

Masyarakat setempat percaya adanya hubungan latar belakang antara gunung Agung dengan Pura Besakih. Gunung Agung merupaka gunung tertinggi di Bali dan dipercaya menjadi "Istana Para Dewata" sebagai utusan tuhan untuk pulau Bali.

Karena lokasinya yang berada di bawah kaki gunung aktif maka Pura Besakih masuk dalam area rawan bencana. Pada saat gunung berstatus awas atau siaga kawasan pura ini diamankan. Benda - benda yang dianggap suci diamankan oleh pemangku adat.

Kompleks Pura Besakih

Pada Pura Besakih terbagi menjadi 2, yaitu Pura Umum sebanyak 22 kompleks dan Pura Pedharman sebanyak 16 kompleks. Pada Pura Umum ini pengunjung dapat dengan bebas masuk untuk berdoa, sedangkan pada Pura Pedharman berdasarkan tingkat kasta yang berlaku.

Pura Penataran Agung merupakan pusat semua pura dan yang terbesar. Yang terdiri dari 7 tingkat dengan 3 patung utama, yaitu Dewa Brahma, Wisnu dan Siwa.

Bentuk bangunan Pura dibangun sesuai konsep arah mata angin. Biasanya, atap pura dibuat dari bahan ijuk yang disusun dalam jumlah ganjil yang mempunyai arti keberuntungan dalam agama Hindu.

Di lokasi ini banyak terdapat sisa peninggalan zaman megalitikum berupa tahta batu, menhir dan bentuk teras piramid.

Tempat Wisata Suci

Pura Besakih sebagai tempat ibadah umat Hindu ini disucikan. Pengunjung yang akan memasuki daerah Pura harus berpakaian sopan dan pengunjung wanita yang datang bulan tidak diijinkan memasuki bangunan Pura.

Pada Pura Besakih sering diadakan upacara keagamaan sehingga menjadi daya tarik yang menarik bagi turis asing, terkadang karena jumlahnya banyak sampai tidak muat. Pada saat upacara banyak terdapat payung warna - warni, sesajen dan hiasan di area Pura. 

Selain upacara besar yang diadakan pada hari - hari tertentu, upacara rutin bulanan, tahunan dan 10 tahun sekali juga diadakan di Pura ini. 

Aturan Berfoto

Selain sebagai tempat wisata Pura Besakih juga sebagai tempat ibadah umat Hindu, maka terdapat beberapa larangan dalam berfoto. Pengunjung dapat berfoto di kompleks Pura umum. Sedangkan pada pura - pura tertentu terdapat larangan untuk masuk berfoto, hanya diperbolehkan bagi umat Hindu yang ingin melakukan ibadah.

Fakta Pura Besakih

Berikut lima fakta menarik yang ada di Pura Besakih :

1. Sering diadakan uapacara - upacara keagamaan seperti Upacara Panca WaliKrama yang dilakukan setiap 10 tahun sekali.

2. Merupakan pura terbesar di Bali, dikenal dengan nama "Mother Temple of Bali". Dipercaya juga sebagai pura penjaga Bali berstatus Pura Kahyangan Jagat.

3. Mempunyai 1 pura utama sebagai pusat dengan 17 pura pendamping. Dengan 3 patung yang mencirikan sifat tuhan, yaitu Brahmana (pencipta). Wisnu (pemelihara) dan Siwa (pelebur).

4. Memiliki latar belakang Gunung Agung pada ketinggian 1.000 mdpl (meter diatas permukaan laut)

5. Pura ini selesai dibangun pada abad 15, dengan kira - kira berumur lebih dari 500 tahun.

Berikut Estimasi Tiket Masuk Pura Besakih