Monumen Nasional (Monas) adalah salah satu destinasi wisata yang bertujuan untuk perwujudan arah pembangunan yang digagas Presiden Soekarno. Monas ini didirikan pada era Soekarno dan dibuka secara publik di era Presiden Soeharto. Monas saat ini dikelola oleh Pemda DKI Jakarta.

Tugu Monas dibangun dengan tujuan untuk mengenang dan mengabadikan para perjuangan Pahlawan Revolusi Indonesia. Monas juga telah menjadi wahana membangkitkan semangat patriotisme bagi generasi sekarang sampai masa depan.

Saat ini, Monas menjadi salah satu pusat wisata dan pusat edukasi bagi masyarakat Indonesia. Tak hanya masyarakat Jakarta saja bisa menikmati melainkan banyak masyarakat dari luar Jakarta juga turut menikmati.

Dalam monumen nasional terdapat banyak lambang khas budaya Indonesia di arsitektur monas dan dimensinya. Ada beberapa spot menarik yang dikunjungi para wisatawan saat berada di Monas yaitu :

Ruang Museum

Di dalam Monumen Nasional terdapat sebuah ruang Museum Sejarah yang berlokasi di sekitar 3 meter di bawah permukaan halaman Tugu Monas. Ada juga 51 jendela peragaan yang menceritakan peristiwa sejarah zaman kehidupan nenek moyang bangsa Indonesia, zaman perjuangan mempertahankan kemerdekaan, hingga masa pembangunan Orde Baru.

Ruang Kemerdekaan

Ruang Kemerdekaan memiliki bentuk amphitheater yang terletak di dalam Cawan Tugu Monas. Di dalamnya ada 4 atribut kemerdekaan Republik Indonesia, yakni peta kepulauan negara, bendera Sang Saka Merah Putih, lambang negara Bhinneka Tunggal Ika, dan Pintu Gapura yang berisi naskah Proklamasi Kemerdekaan.

Relief Sejarah Indonesia

Di sekeliling Monumen Nasional ini terdapat sebua relief sejarah Indonesia yang menggambarkan sejarah Indonesia mulai dari masa penjajahan Belanda, perlawanan Rakyat Indonesia, dan masa pembangunan Indonesia modern.

Pelataran Puncak

Pelataran Puncak Tugu Monumen Nasional berada di ketinggian 115 meter dari halaman tugu Monas. Dengan elevator yang berjumlah 11 orang, wisatawan dapat mencapai Pelataran Puncak dengan luasnya 11x11 meter persegi dan cukup menampung 50 orang. Wisatawan juga dapat melihat langsung pemandangan seluruh Jakarta dari puncak dengan menggunakan teropong

Lidah Api Kemerdekaan

Lidah Api Kemerdekaan merupakan spot yang plaing ikonik di Monumen Nasional. Lidah Api ini berisi api yang tidak pernah padam. Lidah api juga dianggap sebagai perwujudan kepribadian bangsa Indonesia yang dinamis, bergerak, dan berkobar. Lidah Api ini juga melambangkan sebagai semangat perjuangan rakyat Indonesia yang berapi saat melawan penjajah. Lidah Api di Pelataran Puncak yang dibuat dari perunggu seberat 14,5 ton dengan tinggi 14 meter dan berdiameter 6 meter.